Sourdough starter/Ragi alami
Sourdough starter/Ragi alami

Sedang mencari ide resep sourdough starter/ragi alami yang unik? Cara membuatnya memang tidak susah dan tidak juga mudah. Kalau keliru mengolah maka hasilnya akan hambar dan bahkan tidak sedap. Padahal sourdough starter/ragi alami yang enak harusnya sih mempunyai aroma dan rasa yang bisa memancing selera kita.

Banyak hal yang sedikit banyak mempengaruhi kualitas rasa dari sourdough starter/ragi alami, pertama dari jenis bahan, kemudian pemilihan bahan segar, sampai cara mengolah dan menyajikannya. Tidak usah pusing jika hendak menyiapkan sourdough starter/ragi alami yang enak di rumah, karena asal sudah tahu triknya maka hidangan ini dapat menjadi suguhan spesial.

Sourdough adalah ragi versi alami, dibuat dengan proses fermentasi tepung dan air. Selama proses fermentasi, kita mengumpulkan bakteri liar mengungtungkan. Sourdough baking is as much art as science.

Nah, kali ini kita coba, yuk, buat sourdough starter/ragi alami sendiri di rumah. Tetap berbahan yang sederhana, hidangan ini bisa memberi manfaat dalam membantu menjaga kesehatan tubuhmu sekeluarga. Anda bisa membuat Sourdough starter/Ragi alami menggunakan 3 bahan dan 12 tahap pembuatan. Berikut ini langkah-langkah untuk membuat hidangannya.

Bahan-bahan dan bumbu yang diperlukan dalam pembuatan Sourdough starter/Ragi alami:
  1. Gunakan 1 bks tepung roti (tepung protein tinggi atau sedang/serbaguna)
  2. Siapkan Air matang
  3. Siapkan 2 buah jar 400 ml (sebaiknya kaca)

Ini akan membuat roti Anda naik dan memberi mereka rasa. A sourdough starter is how we cultivate the wild yeast in a form that we can use for baking. Since wild yeast are present in all flour, the easiest way to make a starter is simply by combining flour and water and letting it sit for several days. You don't need any fancy ingredients to "capture" the wild yeast or.

Langkah-langkah menyiapkan Sourdough starter/Ragi alami:
  1. Hari 1: Buat starter dengan cara mencampurkan 50 g tepung + 50 g air ke dalam jar1 lalu aduk rata. Tutup namun tdk perlu terlalu rapat. Tandai batas awal adonan dgn karet gelang. Diamkan 20-24 jam. (Gambar adalah adonan stlh 24 jam)
  2. Hari 2: masukkan 25 g adonan sebelumnya ke dalam jar 2, tambahkan 50 g tepung + 50g air, aduk rata. Tandai dgn karet gelang. Buang sisa adonan awal, cuci bersih jar1. Diamkan 12 jam (1st feeding). Adonan naik 2 kali lipat. Aroma mulai menyengat.
  3. Hari 2: masukkan 25 g adonan sebelumnya ke dalam jar 1, tambahkan 50 g tepung + 50g air, aduk rata. Tandai dgn karet gelang. Buang sisa adonan awal, cuci bersih jar 2. Diamkan 12 jam (2nd feeding). Adonan naik 3 kali lipat, ada bubble, aroma agak menyengat.
  4. Ulangi langkah 1-2 hingga hari ke 5 atau hingga terbentuknya ragi. Hingga hari ke 3 1st feeding adonan selalu naik, setelahnya selalu hampir tidak naik, sedikit bubble, aroma menyengat hilang.
  5. Foto hari ke 4-5. Kondisi tidak berubah
  6. Foto hari ke 6-7. Kondisi tidak berubah. Seharusnya di hari ke 6 ragi sudah terbentuk (dengan tanda aktif/naik kembali). Jika hasilnya seperti ini, maka teruskan saja feeding. Adonan pada hari 7 dan 8 saya tinggal 2 malam, suami saya yang lakukan feeding 😋
  7. Pada hari 9, adonan kembali naik, banyak bubble. Pertanda mulai menjadi ragi.
  8. Hari ke 10, adonan konsisten naik setelah feeding 2 kali –> pembuktian bahwa ragi sudah terbentuk.
  9. Lakukan float test: masukkan adonan ke dalam air, siap digunakan jika mengambang
  10. Hari ke 11, saya akan membuat roti. Campurkan 60 g adonan sebelumnya + 60 g tepung + 60g air (1:1:1) dalam jar baru, aduk rata. Dalam 3-4 jam ragi naik 2 kali lipat. Siap digunakan untuk pembuatan roti.
  11. Jika ragi sudah jadi, bisa disimpan di dalam kulkas (chiller). Saat akan digunakan, keluarkan hingga suhu ruangan, beri feeding 1:1:1 agar naik dalam 3-4 jam. Setiap adonan yang dibuang dari ragi yang sudah jadi bs dimanfaatkan untuk membuat pancake, donat, crackers, dll (tdk perlu dalam kondisi peak)
  12. Agar ragi kuat dan prima, simpan kulkas dan beri feeding seminggu sekali (sekalian ganti jar agar terhindar dari jamur)

Starter ini adalah starter yang alami dan jika dijaga dengan baik, akan dapat bertahan selama bertahun-tahun. Jika Anda menikmati makanan panggang buatan rumah yang sehat, ramah lingkungan, dan. A sourdough starter, also called levain, is a fermented dough filled with natural, wild yeast and a bacteria called lactobacilli. Making this sourdough starter recipe is a simple process. You simply mix together flour and water, and then wait, wait, and wait some more for the yeast and bacteria to do.

Bagaimana? Mudah bukan? Itulah cara membuat sourdough starter/ragi alami yang bisa Anda praktikkan di rumah. Selamat mencoba!